Friday 6 January 2017

Contoh Proposal Kewairausahaan



BAB I
PENDAHULUAN
a.      Latar Belakang
Bangun ruang merupakan salah satu materi ajar dalam matematika. Dalam belajar bangun ruang, bukan hanya mencari luas dan volume dari bangun tersebut tapi yang paling awal kita harus ketahui sifat-sifatnya yang menjadi ciri khas dari suatu bangun ruang tersebut, suatu ciri yang membedakan antara bangun ruang yang satu dengan yang lainnya. Selama ini kita belajar bangun ruang atau bahkan materi-materi yang lain yang mungkin membutuhkan alat peraga atau bentuk nyata dari suatu materi tersebut, namun tetap saja disajikan dalam bentuk gambar saja.
Ada pula yang sudah menggunakan alat peraga, dimana alat peraga ini bertujuan untuk bagaimana seseorang melihat dan mampu mendeskripsikannya sendiri mengenai bangun tersebut dan mampu membedakan antara satu bangun dengan bangun yang lain. Tapi alat peraga ini masih kurang menarik perhatian orang untuk belajar dan mengetahui karena alat peraga ini tidak memiliki kesan yang unik.
Matematika merupakan ilmu pengetahuan yang memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan dan kehidupan. Salah satu karakteristik matematika adalah diterapkan atau diaplikasikan dalam bidang ilmu lain maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kline (1973) menyatakan bahwa matematika itu bukan pengetahuan menyendiri yang dapat sempurna karena dirinya sendiri tetapi keberadaannya terutama untuk membantu manusia dalam memahami dan menguasai permasalahan social, ekonomi, dam alam. Dalam berbicara masalah ekonomi, maka hal tersebut tidak lepas dari kewirausahaan. secara umum kewirausahaan adalah suatu proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru atau kreatif dan berbeda (inovatif) yang bermanfaat dalam memberikan nilai lebih.
Berdasarkan hal tersebut, maka kami dari kelompok delapan berpikir bagaimana agar materi bangun ruang ini mampu menarik perhatian agar dapat dipahami baik dari segi bentuknya (sifat-sifatnya) maupun mencari luas dan volumenya. Sehingga kami membentuk sebuah konsep yang dituangkan dalam proposal ini dengan judul “Lampu Hias Sang Pemberi Cahaya untuk Bangun Ruang”.
b.      Perumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang di atas dapat kita  ketahui  rumusan masalah yang dapat diuraikan sebagai berikut ini:
1.      Bagaimana memperkenalkan bangun ruang matematika kepada masyarakat?
2.      Bagaimana memberi kesan unik kepada masyarakat mengenai bangun ruang?

c.       Tujuan
            Adapun tujuan kewirausahaan ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk memperkenalkan bangun ruang matematika kepada masyarakat.
2.      Untuk memberi kesan unik kepada masyarakat mengenai bangun ruang pada khusunya dan matematika pada umumnya melalui lampu hias.

d.      Luaran
            Luaran kegiatan kewirausahaan ini diharapkan dapat menghasilkan produk yang bermanfaat dan berkualitas serta terjamin, yaitu berupa kerajinan tangan (lampu hias).
BAB 2
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
a.      Kondisi lingkungan
Di lingkungan masyarakat yang masih awam akan ilmu matematika, dapat mempermudah kami dalam membuat produk ini, karena banyak orang-orang yang belum sepenuhnya mengetahui tentang bangun ruang pada khusunya dan matematika pada umunya. Khususnya mahasiswa yang ada di lingkungan matematika. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk membuka usaha kerajinan tangan berupa lampu hias.

b.      Sumber Daya dan Bahan Baku
Dalam pendirian usaha ini, sumber bahan baku utama adalah kertas, kardus, lampu, kabel dan lem. Kertas dan lem dapat diperoleh di toko ATK, kardus dapat diperoleh dari teman-teman yang memiliki dan sudah tidak digunakan. Lampu dan kabel dapat diperoleh dari toko elektronik. Untuk hiasannya kami hias dengan berbagai simbol-simbol atau hal-hal yang berhubungan dengan matematika. Produk ini kami rangkai sendiri berdasarkan apa yang kami lihat dari internet serta kreativitas yang kami miliki.

c.       Lokasi Usaha
Untuk proses pembuatan produk ini kami membuat di kos. Untuk lokasi usaha kami akan memperkenalkan produk ini di dalam kampus.

d.      Peluang Pasar
Melihat dari produk-produk yang kami buat, serta kompetitor-kompetitor yang bergerak dibidang usaha yang sama dengan kreatifitas dan keunikannya masing-masing. Hal itu tidak membuat semangat kami menurun dalam berkreasi dan berinovasi. Kami menyiasati produk yang kami buat dengan inovasi yang berbeda dari produk-produk yang sudah ada. Yaitu, dengan inovasi bentuk yang lebih unik dan menarik serta berbeda dari yang lain, ini memang bukan yang pertama tapi inilah yang diharapkan oleh masyarakat.

e.       Strategi Pemasaran yang diharapkan
Strategi pemasaran yang kami harapkan adalah dengan mengikuti pameran yang bertemakan Matematika. Keunikan produk yang kami miliki dirasa berbeda dengan produk yang lain. Selain memasarkan produk kami kepada mahasiswa-mahasiswa matematika, kami juga akan memasarkannya kepada masyarakat terutama pelajar.
BAB 3
METODE PELAKSANAAN
3.1. Persiapan Bahan Baku, Peralatan dan Tempat Pemasaran
Pada tahap ini, yang pertama kami mempersiapkan bahan baku terlebih dahulu yang bahan utama dari produk kami yaitu kertas, kardus, lampu hias, kabel dan lem. Selain bahan utama tersebut, kami juga mempersiapkan desainnya dengan kreativitas kami.
Selain mempersiapkan bahan-bahan, kami juga mempersiapkan peralatan-peralatan untuk mendukung dalam pembuatan lampu hias yang terdiri atas penggaris, pensil, cutter dan lakban. Produk kami akan kami pasarkan di area kampus khususnya untuk para mahasiswa Pendidikan Matematika.

3.2. Uji Coba Pembuatan
Pada tahap ini, kami melakukan uji coba pembuatan lampu hias. Tempat uji coba yaitu di kos salah satu anggota kami. Uji coba pembuatan lampu hias kami lakukan dengan membuat 1 lampu hias dengan gabungan dari beberapa bentuk bangun ruang namun masih memiliki kekurangan.

3.3. Cara Pembuata
Cara Pembuatan lampu hias.
§  Alat dan Bahan :
1.      Kertas
2.      Kardus
3.      Lem
4.      Lampu
5.      Kabel
6.      Cutter
7.      Lakban
8.      Penggaris dan pensil
§  Langkah-langkah:
1.       Membuat desain untuk rangkanya.
2.       Potong desain yang telah digambar di kardus dengan menggunakan cutter
3.       Buat rangka tempat lampu hias, dengan menyatukan potongan-potongan kardus sesuai dengan konsep yang telah dibuat menggunakan lem.
4.       Sambungkan lampu dengan kabel kemudian tempel pada rangka lampu hias yang telah dibuat.
5.       Hias rangka lampu hias dengan desain simbol-simbol atau hal-hal yang berhubungan dengan matematika agar tampilan lampu hias menjadi unik.

3.4. Promosi dan Pemasaran Produk
Target utama dalam mempromosikan dan pemasaran produk yang kami jual adalah pelajar yang gemar matematika maupun mahasiswa jurusan matematika. Penjualan lampu hias akan kami lakukan setelah aktivitas perkuliahan selesai. Untuk mempromosikan produk lampu hias ini, yang pertama kami mempromosikan dari mulut ke mulut terutama dipromosikan kepada orang-orang terdekat terlebih dahulu. Kami juga akan menggunakan media seperti media massa facebook, twitter, dan bbm.

3.5. Pembuatan dan penyerahan Laporan akhir
Setelah produk kami laku terjual, kami segera membuat laporan berdasarkan produk telah kami jual.

3.6. Analisis SWOT
Adapun analisis SWOT dalam usaha yang kami buat, diantaranya sebagai berikut:
5.6.1.      Strength (Kekuatan)
Kekuatan dari produk yang kami buat yaitu:
a)      Produk yang kami tawarkan memiliki keunikan dari lampu hias yang sudah ada dipasaran.
b)      Produk yang ditawarkan memiliki macam-macam bentuk yang bervariasi sehingga pembeli bisa memilih sesuai dengan yang mereka sukai.
c)      Memiliki harga yang ekonomis yang dapat dijangkau oleh kalangan masyarakat atau konsumen.
                 
5.6.2.      Weakness (Kelemahan)
Kelemahan dari produk yang kami buat yaitu:
a)      Produk yang kami tawarkan merupakan produk yang bentuknya belum sempurna karena pembuatannya masih sangat sederhana.
b)      Produk yang kami tawarkan belum bisa dijamin ketahanannya karna dari bahan utama kertas.

5.6.3.      Opportunity (Peluang)
Peluang dari produk yang kami buat yaitu:
a)      Produk kami bisa digunakan oleh semua kalangan mulai dari remaja hingga orang dewasa
b)      Karena sebagian besar pengrajin lampu hias membuat produk yang bentuknya sudah tidak asing bagi masyarakat maka kami membuat dengan berbeda yaitu dengan bentuk yang unik
c)      Kondisi masyarakat yang semakin konsumtif, dapat mempermudah memasarkan produk yang kami jual.

5.6.4.      Threath (Hambatan)
a)      Produk yang kami buat mudah ditiru, sehingga banyak orang-orang yang nantinya tidak ingin membelinya, tetapi ingin membuatnya sendiri dirumah atau dijual kembali.
b)      Apabila pelayanan dan kualitas yang kita berikan kepada konsumen kurang memuaskan, maka konsumen pun akan merasa kecewa, sehingga usaha ini akan sulit untuk dilanjutkan.